Penyakit menular sexual


DEFENISI GONORE
Gonore Penyakit Menular Seksual (P.M.S) yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang pada umumnya penularan melalui hubungan kelamin yaitu secara genito-genital, oro-genital, dan ano-genital.

ETIOLOGI
Penyebab gonore adalah gonokok yang dalam grup Neisseria dan dikenal ada 4 spesies yaitu N.gonorrhoeae dan N.meningitidis yang bersifat patogen, serta N.catarrhalis dan N.pharyngis sicca yang bersifat komensal. Keempat spesies ini sukar dibedakan kecuali dengan tes fermentasi.

Sifatnya yakni :
·         Lebar 0,8u dan panjang 1,6u, bersifat tahan asam.
·         Tidak tahan lama di udara bebas, cepat mati dalam keadaan kering, tidak tahan suhu diatas 39ÂșC, dan
·         Tidak tahan zat desinfektan.

PATOGENESA
Faktor virulen yang terlibat dalam mekanisme perlekatan, inflamasi dan invasi mukosa. Pili memainkan peranan penting dalam patogenesis gonore. Pili meningkatkan adhesi ke sel host, yang mungkin merupakan alasan mengapa gonokokkus yang tidak memiliki pili kurang mampu menginfeksi manusia. Antibodi antipili memblok adhesi epithelial dan meningkatkan kemampuan dari sel fagosit. Juga diketahui bahwa ekspresi reseptor transferin mempunyai peranan penting dan ekspresi full-length lipo-oligosaccharide (LOS) tampaknya perlu untuk infeksi maksimal.2,3,8,9
Daerah yang paling mudah terinfeksi ialah daerah epitel kolumnar dari uretra dan endoserviks, kelenjar dan duktus parauretra pada pria dan wanita, kelenjar Bartolini, konjungtiva mata dan rectum.4,9,10 Infeksi primer yang terjadi pada wanita yang belum pubertas terjadi di daerah epitel skuamosa dari vagina4,9.

CARA PENULARAN
Gonore ditularkan melalui penetrasi seks , termasuk:
  • vaginal sex seks vagina
  • anal sex anal seks
  • oral sex - oral sex can either transmit gonorrhea from the genitals to the throat of the person giving the stimulation, or it can pass an infection from the throat to the genitals of the person receiving stimulation. oral seks - seks oral bisa menularkan gonore dari alat kelamin ke tenggorokan orang yang memberi rangsangan, atau bisa lulus infeksi dari tenggorokan ke alat kelamin dari orang yang menerima stimulasi.


GEJALA KLINIS
Pada pria:
- Gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi
- Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra kemudian diikuti nyeri ketika berkemih
- Disuria yang timbul mendadak, rasa buang air kecil disertai dengan keluarnya lendir mukoid dari uretra
- Retensi urin akibat inflamasi prostat
- Keluarnya nanah dari penis.




Pada wanita:
- Gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi
- Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan (asimtomatis)
- Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Namun, beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat seperti desakan untuk berkemih
- Nyeri ketika berkemih
- Keluarnya cairan dari vagina
- Demam
- Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, indung telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual.


Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubunga seks melalui anus, dapat menderita gonore di rektumnya. Penderita akan merasa tidak nyaman disekitar anusnya dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah disekitar anus tampak merah dan kasar serta tinja terbungkus oleh lendir dan nanah.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan atas dasar anamnesis, pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan pembantu yang terdiri atas 5 tahapan:
1. Sediaan langsung
Pada sediaan langsung dengan pewarnaan Gram akan ditemukan gonokok Gram-negatif intraselular dan ekstraselular. Bahan duh tubuh pada pria diambil dari daerah fosa navikularis, sedangkan pada wanita diambil dari uretra, muara kelenjar Bartholin, serviks dan rektum.

2. Kultur
Untuk identifikasi, perlu dilakukan kultur menggunakan media transpor dan media pertumbuhan.
Contoh media transpor :
a. Media Stuart : hanya untuk transpor saja, sehingga perlu ditanam kembali pada media pertumbuhan.
b. Media Transgrow : selektif dan nutritif untuk N.gonorrhoeae dan N.meningitidis, dalam perjalanan dapat bertahan hingga 96 jam, merupakan gabungan media transpor dan media pertumbuhan.
Contoh media pertumbuhan:
a. Media Thayer-Martin : selektif untuk mengisolasi gonokok.
b. Modifikasi Thayer-Martin : ditambah dengan trimetropim untuk mencegah pertumbuhan kuman Proteus spp.
c. Agar coklat Mc Leod : dapat ditumbuhi kuman lain selain gonokok.

3. Tes definitif
a. Tes oksidasi
Reagen oksidasi (larutan tetrametil-p-fenilendiamin hidroklorida 1%) ditambahkan pada koloni gonokok tersangka. Semua Neisseria memberi reaksi positif dengan perubahan wara koloni yang semula bening berubah menjadi merah muda sampai merah lembayung.
b. Tes fermentasi
Tes oksidasi positif dilanjutkan dengan tes fermentasi memakai glukosa, maltosa, dan sukrosa. Kuman gonokok hanya meragikan glukosa.

4. Tes beta-laktamase
Tes ini menggunakan cefinase TM disc. BBL 96192 yang mengandung chromogenic cephalosporin, akan menyebabkan perubahan warna dari kuning menjadi merah apabila kuman mengandung enzim beta-laktamase.

5. Tes Thomson
Tes ini berguna untuk mengetahui sampai dimana infeksi sudah berlangsung. Pada tes ini ada syarat yang perlu diperhatikan : sebaiknya dilakukan setelah bangun pagi, urin dibagi dalam dua gelas, tidak boleh menahan kencing dari gelas I ke gelas II. Syarat mutlak ialah kandung kencing harus mengandung air seni paling sedikit 80-100 ml.

Hasil pembacaan :
Gelas I Gelas II Arti
jernih jernih tidak ada infeksi
keruh jernih uretritis anterior
keruh keruh panuretritis
jernih keruh tidak mungkin



PENGOBATAN
1.Medikamentosa
a.       Penisilin
Yang efektif ialah penisilin G prokain akua. Dosis 3 – 4,8 juta unit + 1 gram probenesid. Obat tersebut dapat menutupi gejala sifilis. Kontraindikasinya ialah alergi penisilin.

b.      Ampisilin dan amoksisilin
Ampisilin dosisnya ialah 3,5 gram + 1 gram probenesid, dan amok¬sisilin 3 gram + 1 gram probenesid. Suntikan ampisilin tidak dianjurkan. Kontraindikasinya ialah alergi penisilin.

c.       Sefalosporin
Seftriakson (generasi ke-3): cukup efektif dengan dosis 250 mg i.m. Sefoperazon dengan dosis 0,50 sampai 1,00 g secara intramuskular. Sefiksim 400 mg merupakan obat pilihan baru dari golongan sefalosporm yang dapat diberikan secara oral. Dosis ini cukup aman dan efektif untuk mengobati gonore tanpa komplikasi di semua tempat.

d.      Spektinomisin
Dosisnya ialah 2 gram i.m. baik untuk penderita yang alergi penisilin, yang mengalami kegagalan pengobatan dengan penisilin, dan terhadap penderita yang juga tersangka menderita sifilis karena obat ini tidak menutupi gejala sifilis. Namun obat ini relatif tidak efektif untuk infeksi gonore pada farings.

e.      Kanamisin
Dosisnya 2 gram i.m. Kebaikan obat ini sama dengan spektino-misin. Kontraindikasinya kehamilan.

f.        Tiamfenikol
Dosisnya 2,5-3,5 gram, secara oral. Tidak dianjurkan pemakaian pada kehamilan.

g.       Kuinolon
Dari golongan kuinolon adalah oflok-sasin 400 mg, siprofloksasin 500 mg, secara oral. Di Asia (termasuk Indonesia) .Kuinolon tidak boleh diberikan untuk wanita hamil atau menyusui ataupun orang yang berumur di bawah 17 tahun.

Obat dengan dosis tunggal yang tidak efektif lagi untuk peng¬obatan gonore saat ini ialah: tetrasiklin, streptomisin. dan spiramisin.
Obat-obat yang dapat digunakan untuk pengobatan gonore dengan galur NGPP ialah: spektinomisin, kanamisin, sefalosporin, ofloksasin, sefiksim dan tiamfenikol.


Terapi Pada Neonatus
Oftalmia gonokokus  pada bayi dapat diterapi dengan regimen seftriakson dosis-tunggal sedangkan preparat antibiotik topikal tidak dianjurkan. Kedua orang tua harus diterapi untuk gonore.

2. Non – medikamentosa
Memberikan pendidikan kepada klien dengan menjelaskan tentang:
o Bahaya penyakit menular seksual
o Pentingnya mematuhi pengobatan yang diberikan
o Cara penularan PMS dan perlunya pengobatan untuk pasangan seks tetapnya
o Hindari hubungan seksual sebelum sembuh dan memakai kondom jika tidak dapat dihindari.
o Cara-cara menghindari infeksi PMS di masa yang akan datang.




PENCEGAHAN
·         Menggunakan kondom saat berhubungan seks dapat mengurangi kemungkinan mendapatkan atau menyampaikan gonore. kondom lateks yang terbukti lebih dari 99% efektif bila digunakan secara konsisten dan benar.
·         Hindari seks bebas